Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2022

MAIN DI DALAM MOBIL

Malam itu Pak Yanto nelpon aku. "Yopi, kamu sibuk gak malam ini?" Aku pun menjawab. "Gak Pak. Napa Pak?" "Jumpa nanti yok? Bapack udah pengen!" "Boleh... boleh....!" Pak Yanto jemput aku ke kost dan kami pergi naik mobilnya. Di jalan dia bilang. "Pi, kita gak usah ngambil hotel ya." Aku cuma diam dan menoleh ke Pak Yanto. Kami pun mutar² di jalan kota dengan lambat². Tangan kiri Pak Yanto udah sibuk dari tadi grepe kont0l aku. Begitu juga aku asik grepe kont0l Pak Yanto. Kont0lku udah ngaceng sejak naik ke mobil Pak Yanto. Apalagi setelah di grepe, gak mau mati lagi. Aku udah bukain kancing celanaku dan turunin resletingku hingga kandas ke bawah. Sehingga tangan Pak Yanto bebas mainin batang kont0lku. Kont0l Pak Yanto juga udah ku keluarin dari resletingnya. Namun ikat pinggangnya masih belum ku ganggu gugat. Kont0l Pak Yanto memang udah susah hidupnya. Kalau cuma di pegang² gitu aja gak mau idup lagi. Walau sebenarnya dia juga udah nai...

𝐊𝐔 𝐑𝐄𝐋𝐀𝐊𝐀𝐍 𝐈𝐒𝐓𝐑𝐈𝐊𝐔 𝐃𝐈 𝐆𝐀𝐑𝐀𝐏 𝐎𝐑𝐀𝐍𝐆 𝐃𝐄𝐌𝐈 𝐍𝐀𝐅𝐒𝐔 𝐌𝐄𝐍𝐘𝐈𝐌𝐏𝐀𝐍𝐆𝐊𝐔

Oleh : Ayah Penyayang Aku sudah menikah dgn istriku selama 4 tahun. Rumah tangga kami akur dan nyaris gak prnh ribut. Aku mencintai istriku. Istriku bekerja di sebuah kantor dibidang batubara. Kantornya di ruko 4 pintu dan ruko 4 lantai. Sedangkan aku seorang guru SMP mengajar Bahasa Indonesia. Istriku sngt dekat dgn bosnya, Pak Suhai. Seorang Bapack² umur 50-an yg sngt ganteng menurut penglihatanku. Aku sngt senang berkunjung ke kantor istriku, karna bakal melihat yg bening yaitu Pak Suhai. Pak Suhai juga baik dan ramah ke aku. Dia selalu menyapaku penuh senyum. Aku pengen lama² bisa menatap wajah Pak Suhai. Jiwa h0moku bergelora melihat ketampanannya. Sebenarnya istriku bawa motor sendiri ke kantor. Tapi karna sesuatu hal ada kalanya aku yg antar jemput dia. Ketika menunggu dia keluar kantor, aku akan ngobrol dgn Pak Suhai. Gak tahan aku memandanginya lama², jadi agak grogi gitu. Apalagi dengar suaranya yg besar dan ngebass, aku jadi horni. Begitu juga dgn ketawanya yg khas dan malah...

𝐏𝐄𝐍𝐆𝐀𝐌𝐁𝐈𝐋 𝐀𝐌𝐏𝐀𝐒 𝐒𝐔𝐁𝐔𝐇-𝐒𝐔𝐁𝐔𝐇

Oleh : Ayah Penyayang Udah jam 4 subuh waktu aku bertemu dengannya. Ketika itu dia menunduk dan sedang asik mengumpulin ampas dari tumpukan sampah di tepi jln itu. Ku hentikan motorku di dekatnya dan turun mendekatinya. "Ada mancis, Pak?", tanyaku. "Ada!", katanya sambil mengambil mancinya. Ku nyalakan sebatang rokok dan kutawarkan rokokku ke dia. "Ada nih!", katanya. Dia terus mengorek sampah mengumpulkan ampas. "Ambil apa Pak?", tanyaku. "Ambil ampas! Untuk makanan ternak!", katanya. "Botol iya juga?", tanyaku. "Sekalianlah!", jwbnya. Lalu ku tanya²lah dimana tinggalnya dan dr jam brp keluar serta pulang nanti. Setelah di jwb, dia pun nanya aku dr mana, lalu ku jwb mutar² aja. Ku bawalah dia cerita² terus ttg kehidupan ini sbg pendekatan agar dia nyaman. Dia sibuk utak atik sampah, aku sibuk perhatikan bodynya. Apalagi dia menungging terus membelakangiku. Aku bernafsu melihat pant4tnya yg terbelah itu. Pengen rasan...

𝐊𝐄𝐓𝐄𝐌𝐔 𝐎𝐉𝐄𝐊 𝐏𝐀𝐍𝐆𝐊𝐀𝐋𝐀𝐍 𝐃𝐈 𝐉𝐀𝐋𝐀𝐍

Oleh : Ayah Penyayang Waktu itu sekitar pukul 10 malam aku melintas di jalan itu. Kuliat di dpn ada Bpk² yg udah ubanan mengendarai Supra X dgn sngt lambat. Ku dahului dia dr kanan dan ku toleh ke kiri. "Ayo Om!", sapaku. "Yop!", jwbnya. Wajahnya lumayan ganteng, ada kumisnya. Rambutnya udah putih semua, bodynya kurus, pahanya kecil, ya namanya aja org kurus. Setelah brp ratus mtr, aku menepi di dpn dan berhenti. Kutoleh ke kanan menunggui dia. Dia pun melewatiku. Di kleksonnya aku sambil berlalu. Bathinku lgsg kontak. H0mo!, gumanku dlm hati. Segera ku kejar dia lalu ku pepet dr kanan. "Mau kemana, Pak?", sapaku ramah dgn senyum. "Dari anu...!", katanya sambil jelasin. Kami jalan terus lambat² sambil saling menatap. Feelingku udah kuat sekali kali dia itu jg h0mo. Karna dia sngt bersahabat. Dia mau meladeniku yg baru dikenalnya di jln. Dari pengakuannya dia bilang dia opang (ojek pangkalan) tp udah sepi kali gak ada dpt penumpang. Aku pun berusa...

𝐍𝐆𝐎𝐉𝐄𝐊 𝐃𝐈𝐁𝐀𝐘𝐀𝐑 𝐃𝐄𝐍𝐆𝐀𝐍 𝐁𝐔𝐑𝐔𝐍𝐆

Oleh : Ayah Penyayang Suatu malam aku pernah jalan² nyari² Bpk² yg bisa di ajak. Udah jam 3 subuh waktu itu, aku blm jg dapat. Itu tepatnya di jln lintas yg bnyk di lalui mobil² truck. Tp disana jg berserak b4nci²/war1a.  Di kegelapan malam aku melihat jauh didepanku ada seorang lelaki berjalan kaki. Dari postur tubuhnya keliatannya dia udah tua.  Benar saja, ketika aku sudah mendekatinya, aku menoleh ke arahnya. Dia seorang Bpk² berkumis tebal dgn tubuh yg kekar dgn kisaran umur 50th lebih. Bapak itu mengenakan kaos berkerah yg dipadu dgn celana jeans warna biru muda. Aku gak berani berhenti tepat di sampingnya. Aku jln terus dgn lambat². Sekitar 100 mtr lbh didepan, aku pun berhenti menunggunya. Aku berharap dia gak tau aku yg barusan lwt dr sampingnya. Aku pura² pencet² hape dgn mengarah ke jalan. Lalu Bpk itupun makin mendekat kearahku. Begitu dia tepat disampingku, aku menyapa. "Mau kemana Pak?" Lalu dia pun menjawab "Mau pulang kerumah!" "Mau gak kuantar ...

𝐃𝐀𝐏𝐀𝐓 𝐌𝐀𝐍𝐆𝐒𝐀 𝐃𝐈 𝐁𝐄𝐊𝐀𝐒 𝐏𝐄𝐋𝐀𝐁𝐔𝐇𝐀𝐍

 Oleh : Ayah Penyayang Biasanya setiap minggu sore aku selalu pergi ke bekas pelabuhan utk melihat org mancing. Tujuan utamaku sih pengen liat sebeng Bpk² yg mancing juga disana. Karna bnyk diantara mereka yg duduk jongkok atau pun lesehan itu, belahan pant4tnya nampak dan pasti menggiurkan sekali kalau orgnya mantap. Tak jarang di antara mereka yg meng-garuk² pant4tnya dgn memasukkan sebelah tangannya ke dlm celananya. Itu membuat horni juga. Aku baru aja sampai di pelabuhan itu, aku menjalankan motorku sampai ke tepi sungai ke dekat org mancing. Dari jauh aku udah dipandangi seorang Bpk² dari atas motornya. Dia melempar senyum yg tak henti²nya ke aku sampai aku tiba di sampingnya. Kok senyam senyum sih, pikirku. Aku gak tau apa tujuan dia senyum² terus. Kenal jg gak. Kok sok kenal pula ya. Aku gak lgsg mikir kalau dia itu h0mo. Tanpa malu dia terus menatapku msh dgn senyumannya. Akhirnya sesekali aku membalas dgn senyuman. "Pak!", kataku seraya menundukkan kepala. Matanya t...

𝐒𝐔𝐀𝐓𝐔 𝐌𝐀𝐋𝐀𝐌 𝐃𝐈 𝐏𝐄𝐋𝐀𝐁𝐔𝐇𝐀𝐍

Oleh : Ayah Penyayang Malam itu sekitar jam 22.⁰⁰ WIB aku masuk ke lokasi bekas pelabuhan. Pintu masuk ke lokasi itu sngt gelap, tp di dlm terang karna ada mercu suarnya. Pemancing jg msh bnyk disana di jam segitu.  Kali pertama sih aku kesana malam² apalagi udah jam 10. Awalnya aku sempat ragu apa msh ada org. Dan aku jg takut msk kesana saking gelapnya. Tapi di gerbang masuknya nan gelap gulita itu aku papasan dgn seseorang yg baru aja keluar dari sana. Aku senang dan tambah berani. "Hey!", demikian sapa org tsb. Lalu aku menoleh ke arahnya, keliatannya udah tua. "Pak!", sahutku. Aku berniat melanjutkan masuk ke dlm pelabuhan karna yakin msh ada org disana. Tp org tsb berhenti dan menyapaku lg. "Kemana tuh?", tanyanya. "Mau ke dlm Pak!", ucapku. Aku blm ngeh bahwa dia adalah mangsa atau sedang mau memangsaku. Tapi jujur aja aku kesana emang nyari² siapa tau ada yg terdesak atau bs di olah. Mengingat tmpt itu sngt berpotensi utk mojok. Karna ema...

𝐊𝐀𝐊𝐄𝐊 𝐆𝐀𝐓𝐀𝐋 𝐃𝐈 𝐏𝐄𝐋𝐀𝐁𝐔𝐇𝐀𝐍

Oleh : Ayah Penyayang Minggu sore itu aku udah tiba di bekas pelabuhan. Aku udah keliling² liatin org mancing. Gak ada yg menarik perhatianku. Mataku nyari² Bpk² ganteng aja. Entah itu pemancing ataupun penonton.  Aku kesana cuma cuci mata, bukan nyari². Karna aku gak tau bs dapatin Bpk² sakit disana. Mataku menyapu sekeliling melihat di sudut mana ada Bpk² ganteng yg bs memanjakan mata. Kuliatlah ke bagian sudut dekat tangga turun ke bawah, ada Bpk² dgn santainya eek di sungai. Dia naik ke pohon mati yg yg hanyut di sungai itu. Pohonnya nyangkut dgn posisi tumpang dgn akar² keatas. Diapun manjat kesana pake CD doang dan eek. Asik jg mandangi p4ntat²nya. Apalagi orgnya seleraku. Tp gak nampak sih burungnya sama sekali. Cuma eeknya nampak jatuh² 😃. Selesai eek dia menuruni akar kayu sampai menyentuh permukaan air lalu cebok. Selesai cebok dia menaikkan CD-nya lalu mandi dgn cara menimba air sungai yg keruh pakai timba kecil. Akupun meninggalkannya. Aku ke sudut lain. Ku pandangi se...

𝐃𝐈𝐀 𝐌𝐄𝐍𝐘𝐄𝐁𝐔𝐓 𝐃𝐈𝐑𝐈𝐍𝐘𝐀 𝐌𝐀𝐍𝐓𝐀𝐍 𝐑𝐖

Oleh : Ayah Penyayang Malam itu sekitar jam 23.⁰⁰ aku melintas di jln yg bnyk mobil truck mampir. Udah ber-jam² keliling² disana gak jg dapat Bpk² supir truck yg bs di isap.  Lalu mendekati sebuah bundaran, aku melihat ada Bapak tua mengendarai sepeda motor butut dgn pelan². Aku berusaha melihat wajahnya, wah kesukaaanku. Lalu aku terpikir utk merayunya. Tp posisi tepat di bundaran, aku gak tau dia kemana. Lurus, kekiri, atau ke kanan. Aku milih ke kanan karna kesitu arahku pulang. Ternyata dia lurus. Aku salah prediksi. Akupun mutar balik dan ngikutin dia. Gampang ngejarnya karna dia jalan pelan². Aku pepet dia dr kanan dan aku berusaha menyapanya dgn mengukir senyum indah di bibir. "Pak, mau kemana?" Aku gak mau dia takut melihatku yg mengikutinya. Wajar kan, Bapak² tua takut melihat seorang pemuda bertubuh kekar memepetnya dijalan tngh mlm. Apalagi pemuda tsb gak dikenalnya. Itulah yg ku antisipasi, biar dia gak menganggapku begal atau org preman yg mau mencelakainya. Aku ...

MODUSIN SUPIR TRUCK Part 1

Oleh : Ayah Penyayang Malam itu aku melintas di jalan lintas yang masih di lalui truck² besar. Disana juga banyak war1a mangkal menjajakan diri. Aku pun melintas dengan lambat² dari samping sebuah tronton. Lalu mataku menoleh ke kiri atas, karna supirnya udah membuka pintu mau turun. Aku tersentak melihat supirnya bapack² yang ku sukai. Aku pun brenti di depan setelah 20 meter melewatinya. Lalu ku toleh ke belakang. Dia pun turun dari trontonnya. Lalu dia jalan ke arahku. Akupun udah deg²an sambil berharap dia modusin aku. Tapi ternyata dia belok kiri menuju lapak jualan sarapan pagi yang ada di atas parit besar itu. Lalu dia duduk sambil merokok disana. Aku pun melihati ke arah dia sambil berharap dia datangin aku. Tapi itu gak terjadi. Akhirnya akulah yang memundurkan motorku lalu brenti tepat di depan lapak kosong itu. Tapi dia cuek bebek aja ke aku. Itu membuat mentalku agak down. Lalu aku pun akhirnya menyapa dia dari motorku yang udah ku matiin. "Pak!", sapaku. "Ya...