𝐊𝐔 𝐑𝐄𝐋𝐀𝐊𝐀𝐍 𝐈𝐒𝐓𝐑𝐈𝐊𝐔 𝐃𝐈 𝐆𝐀𝐑𝐀𝐏 𝐎𝐑𝐀𝐍𝐆 𝐃𝐄𝐌𝐈 𝐍𝐀𝐅𝐒𝐔 𝐌𝐄𝐍𝐘𝐈𝐌𝐏𝐀𝐍𝐆𝐊𝐔

Oleh : Ayah Penyayang

Aku sudah menikah dgn istriku selama 4 tahun. Rumah tangga kami akur dan nyaris gak prnh ribut. Aku mencintai istriku.

Istriku bekerja di sebuah kantor dibidang batubara. Kantornya di ruko 4 pintu dan ruko 4 lantai. Sedangkan aku seorang guru SMP mengajar Bahasa Indonesia.

Istriku sngt dekat dgn bosnya, Pak Suhai. Seorang Bapack² umur 50-an yg sngt ganteng menurut penglihatanku.

Aku sngt senang berkunjung ke kantor istriku, karna bakal melihat yg bening yaitu Pak Suhai. Pak Suhai juga baik dan ramah ke aku. Dia selalu menyapaku penuh senyum.

Aku pengen lama² bisa menatap wajah Pak Suhai. Jiwa h0moku bergelora melihat ketampanannya.

Sebenarnya istriku bawa motor sendiri ke kantor. Tapi karna sesuatu hal ada kalanya aku yg antar jemput dia.

Ketika menunggu dia keluar kantor, aku akan ngobrol dgn Pak Suhai. Gak tahan aku memandanginya lama², jadi agak grogi gitu.

Apalagi dengar suaranya yg besar dan ngebass, aku jadi horni. Begitu juga dgn ketawanya yg khas dan malah bikin aku horni ya olloh.

Pengen lama² di samping Pak Suhai. Lebih dari itu pengen lbh dekat lagi dgn Pak Suhai atau jadi teman kompaknya.

Pak Suhai itu orangnya putih, berkumis, rambutnya lurus agak dibelah tengah. Dia berkacamata, orgnya lumayan tinggi.

Aku suka nyuri² pandang ke selangkangannya yg seringan ngejendol itu. Pak Suhai selalu pakai celana kain yg agak longgar. Tapi bisa juga ngejendol. Pasti besar nih!, gumanku.

Awal²nya aku gak berani melihat selangkangannya lama², biar gak ketauan ke dia. Aku gak mau dia tau aku h0mo atau suka ke dia. Aku hrs jaim karna istriku kerja dgn dia. Makanya aku usahakan jgn sampai dia tau aku liatin jendolannya.

Udah lama aku pengen minta nmr Pak Suhai. Tapi aku segan. Nanti dia nanya utk apa, aku bakal kesulitan jawab.

Lebih takut lagi bila dia cerita ke istriku soal itu. Bisa² istriku ber-tanya² ada apa aku minta nmr bosnya.

Harus ku akui Pak Suhai orangnya sngt humble. Merupakan kebiasaan Pak Suhai, bila duduk di kursi, dia akan meng-goyang² pahanya atau mengatup bukakannya.

Disitulah kesempatan aku menikmati jendolannya ber-gerak² di jepit dan di bukakan. Siapa sih yg gak ter-nafsu² melihat yg seperti itu?

Duh, kalau aku malah pengen lgsg melahap. Segitunya aku menggilai Bapack² ganteng memang.

Pokoknya gak bisa melihat Bapack² ganteng. Imanku di guncang dan sering runtuh jika berhadapan dgn Bapack² ganteng.

Meski aku udah nikah dan menikmati kue apam seorang wanita cantik yaitu istriku, aku tetap gak bisa sembuh dari menyukai Bapack² ganteng.

Kilauan Bapack² ganteng itu begitu menyilaukan mata. Pesona atau daya tarik Bapack² ganteng itu teramat kuat.

Tanpa diketahui istriku, aku memang msh suka jajan nyari Bapack² ganteng diluar sana. Peranku itu ku jalankan dgn begitu rapi tanpa sedikit pun di endus oleh istriku.

Istriku taunya aku normal. Dia gak tau sama sekali suaminya ini adalah b1seks.

Kalau boleh jujur, nafsuku lbh kuat ke Bapack² ketimbang ke gadis cantik. Namun aku sadar aku harus nikah dan gak boleh terlena dlm dunia h0mo.

Makanya aku nikah di umur 28 kemarin. Belum termasuk telatlah utk seorang laki² bukan?!

Alhamdulillah setaun menikah, istriku lgsg melahirkan. Itulah sbg pembuktian aku msh bs sbg laki² normal lainnya.

Kalau mslh orientasi s3ks menyimpang yg ku idap biarlah jd warna warni hidupku yg akan ku lakoni secara sembunyi².

Kalau bicara ninggalin, kenya gak bisa. Karna orientasi ini sngt kuat melekat di diriku. Aku msh bersyukur karna msh ada niat nikah dan msh bs ngaceng ke cewek, itu aja.

Namun kalau di buat penggambarannya antara suka gadis atau bapack², kira² spt inilah :

Aku di masukin ke dlm sebuah ruangan tertutup, berdiri telanjang di samping camera yg terpasang.

Ada 2 lemari raksasa disana.

Lemari 1 dibuka, keluarlah gadis cantik telanjang. Dia meng-elus² dada sambil colmek. Mungkin burungku gak akan hidup meliat itu.

Lemari kedua dibuka, keluarlah Bapack² ganteng berkumis. Dia meremas burungnya sambil coli. Aku pasti lgsg akan gemetaran dan ngaceng meliat itu.

Begitulah perbedaan antara nafsu ke cewek atau cowok. Makanya setiap liat bapack² ganteng seleraku, aku selalu grogi.

Akhirnya istriku begitu dekat dgn Pak Suhai. Istriku jd sering gak bawa motor sendiri dgn alasan² tertentu. Dan Pak Suhai lah yg akan mengantar dia naik pajero atau fortunernya.

Aku santuy aja dan gak mau tau gimana²nya. Yang jelas Pak Suhai org baik dimataku. Lagian istriku jg pandai ambil hatiku.

Kami kompak dan saling terbuka. Sehingga gak ada saling curiga di antara kami berdua. Kami saling percaya aja sama pasangan.

Kalau kamu cinta samaku dan sayang anak², gak mungkin kamu merusak rumah tangga yg udah kita bina. Gitu aja.

Pak Suhai makin ramah aja dan baik samaku. Aku senang aja demi masa depan kerjaan istriku disana. Biarlah Pak Suhai begitu, biar istriku bs bertahan lama kerja disana.

Di sisi lain, aku senang aja bs makin dekat dgn Pak Suhai, Bapack² yg ku kagumi selama ini.

Ternyata di kemudian hari, ku dengarlah desas desusnya kalau Pak Suhai udah berhasil membuat istriku jatuh ke pelukannya.

Istriku memang cewek baik² namun mungkin dia gak tahan dgn rayuan bosnya. Aku aja kalau dirayu yg spt itu pasti luluh, apalagi cewek.

Aku sempat gak mau tau soal itu. Aku gak peduli! Apalagi pasca kabar itu sampai ke telingaku, gak ada perubahan di diri istriku.

Dia tetap spt yg dulu, dia tetap sayang dan perhatian. Bahkan kenya meningkatlah. Jadi buat apa aku mengungkit persoalan itu.

Prinsipku selagi dia nyaman, aku jg nyaman, ngapain ngurusin urusan² begituan.

Namun telingaku makin gak tahan dengar aduan² atau laporan² bbrp org terkait isu itu. Akhirnya sbg seorang suami, mau gak mau aku hrs menunjukkan rasa peduliku.

Katanya siang² istriku prnh pulang ke rumah dgn bosnya. Mereka masuk pas aku ngajar di sekolah. Aku pun ikut memantau.

Suatu siang aku mengintai istriku di sekitar kantornya.

"Kring... kring..!"

Hapeku berdering, kuliat istriku yg nelpon.

Dia nlp ketika mau masuk ke pajero milik Pak Suhai. Aku pun angkat.

"Hai beib, gimana ngajarnya hari ini? Nyenangin atau ngeselin?" Tanyanya.

"Agak ngeselin, karna ada siswa yg bandel!" Jawabku di sebrang tlp.

"Oh tumben, biasanya nyenangin!" Katanya.

Beberapa kali istriku memang prnh nlp aku di jam² segitu. Ya, nanya² lagi ngapain di sekolah. Apakah aku lagi maksi di kantin sama rekan² guru atau lagi ngajar di ruangan.

Dan dia akan ngasih tau dia sedang di dpn komputer atau lagi mau maksi.

Saat itu dia juga ngakunya lagi berkutat di dpn komputer di meja kerjanya, tau²nya lagi mau berangkat dgn Pak Suhai.

Mereka pun segera meluncur, aku membuntutinya. Aku sengaja pelan² dan jauh di blkg supaya gak ketauan. Mobil Pak Suhai terus melesat jauh.

Akhirnya mobil itu masuk ke halaman sebuah hotel dan menuju parkiran. Jantungku sejak tadi udah ber-debar² dan aku gemetaran.

Setelah mereka masuk dan kira² udah gak di lobby, aku pun masuk dan bincang² dgn security hotelnya. Aku gak lgsg bilang itu istriku.

Aku pun me-ngorek² security tsb. Ku bilang aku mau ambil 5 kamar, tp nunggu kawan²ku sampai dulu. Ku bilang rekan bisnisku dari luar kota mau nginap.

Lalu ku bilang sempat liat seorang cewek tadi (istriku). Itu karyawan kami dulu, agak liar memang orangnya, kataku.

"Oh, kenal rupanya abang ya." Ucap security itu.

"Iya!" Jawabku.

Aku pun masuk ke meja FO dan nanya² receptionist. Pandailah aku ke mereka, gak ku tunjukkan aku lg kibus. Kayak sekedar nanya² aja kesannya.

"Kamar brp cewek tadi mas?" Tanyaku.

"Itu karyawan kami dulu, tapi udah tau jg kami dari dulu kerjaannya gitu juga." Tambahku.

Lalu receptionist ngasih tau kamarnya.

"Atas nama siapa dibuat mas?, dia tuh namanya Anita." Ucapku lagi.

Lalu dia pun nunjukin guest billnya.

"Suhai, bang." Ucapnya.

Kejadian tadi semua udah ku rekam pake GoPro. Petugas hotel gak tau sama sekali. Aku pun pura² angkat tlp dan izin pamit alasan jemput kawan. Itulah bukti pertama yg udah ku kantongi.

Aku pun hrs sering² izin dr sekolah utk mengintai istriku. Agak kesulitan jg aku membuntutinya. Gak tau kapan mereka akan c/i lagi. Gak mungkin aku hrs membuntutinya tiap hari.

Tapi yang pasti, kalau istriku nelpon siang² gitu, itu tandanya dia mau pergi dgn Pak Suhai. Dia sekedar ingin tau aku dimana.

Soalnya udah brp kali kuliat, asal mau naik mobil dia akan nlp aku nanya lagi dimana. Dan dia pun selalu bilang lagi di ruangan kerjanya.

Jadi dia cuma mau mastikan aku aja apa sedang di sekolah atau jgn² lagi diluar atau pulang kerumah.

Dalam pengintaianku, udah bbyk tmpt² yg mereka pakai. Hotel jg ber-ganti².

Tapi aku senang, karna di hotel lain aku akan bisa nanya² lagi ke petugas hotel.

Sedangkan di hotel yg sama, gak enak rasanya nanya² terus. Biasa curiga petugas hotelnya.

Kayak di hotel Mahkota Raja itu, petugas hotelnya udah curiga samaku. Apalagi waktu awal dulu aku ngaku mau ambil kamar tp gak jadi.

"Napa abang nanya² itu, ada masalah?" Tanyanya.

Aku bilang gak ada masalah.

"Tp abang napa nanya² itu aja tiap minggu!" Katanya lagi.

Aku bingung, apa lgsg ku bilang aja itu istriku ya. Tapi dgn tujuan bukan utk ku gedor lgsg. Cuma apa ada yg spt itu, udah tau istrinya tp gak lgsg di gedor. Yang ada nanti petugasnya gak percaya samaku.

Besok²nya aku membuntuti mereka, kali ini bukan ke hotel. Mereka pergi ke ladang kami yg tempatnya jauh dan sepi. Disana memang ada pondok.

Aku pun lgsg menyembunyikan motorku jauh² dan menyusup dgn jalan kaki pelan² ke arah pondok.

Di ladang itu ada rambutan, mangga, matoa, dan kelapa. Untungnya jagung juga ada kutanam disana.

Jadi berkat jagung ini aku bs berjalan merapat terus ke arah pondok. Kalau gak ada jagung sbg penghalang ya ketauan jugalah.

Istriku pun membuka pintu pondok. Mereka lalu masuk ke dlm. Blm di tutupnya pintunya. Pondok itu berupa rumah panggung dari papan.

Hapeku udah mode silent. Aku pun merapatkan wajahku ke lobang² dinding. Aku pun bisa melihat apa yg di lakukan Pak Suhai dgn istriku di dlm sana. Juga mendengar semua obrolannya.

Awalnya, mereka duduk berdampingan. Istriku di rebahkan ke pelukannya. Pak Suhai membelai rambut panjang istriku. Lalu mengusap pundak, lengan, sampai ke punggung istriku. Sesekali Pak Suhai meremas pant4t istriku.

Burungku pun auto ngaceng melihat Pak Suhai begitu. Tak lupa aku perhatikan jendolan Pak Suhai, apa udah memuai atau belum.

Lalu Pak Suhai memeluk istriku. Kedua tangannya berada di dada istriku. Perlahan Pak Suhai meremas buah dada istriku, dan istriku mendesah pelan.

"Enak sayang?" Tanya Pak Suhai.

Istriku pun mengangguk sambil menatap mata Pak Suhai.

Lalu Pak Suhai menurunkan wajahnya. Bibir Pak Suhai ditempelkan ke bibir istriku. Lalu mereka pun ciuman.

Istriku terlihat meng-gelepar² ketika ciuman dgn Pak Suhai. Aku pun gak sanggup liatnya. Burungku udah ngaceng terus dan agak basah.

"Lidahnya sayang!" Ucap Pak Suhai.

Istriku pun menjulurkan lidahnya.

Pak Suhai memainkan lidahnya di lidah istriku. Istriku pun men-desah² terus. Pak Suhai sngt pintar melumat lidah dan bibir istriku. Itu membuat istriku mendesah makin kuat.

Lalu Pak Suhai menaruh tangan istriku ke burungnya.

"Pegangin sayang!" Serunya.

Istriku pun me-remas² burung Pak Suhai. Nampak jelas dimataku burung itu udah ngaceng total. Memang benar itu pasti besar!

Lalu Pak Suhai me-raba² sekangkangan istriku. Istriku pun menggelepar dibuatnya. Lalu Pak Suhai membukai kancing baju istriku.

Pak Suhai mengeluarkan buah dada istriku dan lgsg mengisapnya. Kadang di jilat, di isap, di gigit, sedemikian rupa.

Istriku pun menggelinjang terus merasakan mulut bosnya melahap buah dadanya.

"Geli sayang!" Ucap istriku.

Aku kaget dengar kata² itu. Istriku manggil sayang ke Pak Suhai.

Aku membiarkan terus Pak Suhai menggerayangi tubuh istriku. Meski itu istriku, aku intip aja diam² dari balik papan.

Aku gak mau menangkap basah mereka. Aku msh pengen liat kelanjutannya gimana. Secara aku sngt menyukai Pak Suhai, bos istriku itu.

Aku gak bisa marah ke istriku. Karna diluar sana gitu jg kerjaku dgn Bapack² lain. Itu yg pertama.

Yang kedua, aku suka dgn Pak Suhai. Gimana aku mau marah, karna istriku main dgn Bapack kesukaaanku. Ya udah ku tonton aja, siapa tau aku bisa melancarkan "rencana B."

Sambil ngintip dgn mata kepalaku, aku jg merekam dgn smartphone ku. Jadi itu bisa sbg bukti kelak atau sbg senjata utk melancarkan "rencana B."

Apa itu rencana B? Kok ku kasih tanda kutip pula? Ikuti aja ya cerita selanjutnya. Yang pasti akan makin seru deh.

Lalu istriku bangun dari pelukan Pak Suhai. Pak Suhai pun mengecup bibir istriku sekali.

"Isap sayang!" Ucapnya sambil melihat ke bawah ke kont0lnya sambil mengusapnya.

Lalu istriku menunduk menciumi gundukan di celana bosnya. Pak Suhai pun meng-usap2 rambut istriku.

Kuliat duduk Pak Suhai makin di perosotkan dan nyandar ke dinding. Kini dia membuka ikat pinggang, kancing serta resleting celananya. Kuliatlah CD putih hings di dalamnya.

Pak Suhai terus melucuti celana panjangnya hingga dibawah lutut. Astaga, benar² menyembul itunya.

Istriku menciumi gundukan itu dan meng-usap² wajahnya disana.

"Gak di tutup pintunya?" Tanya Pak Suhai.

"Gak usahlah gak? Gak ada orang kok!" Jawab istriku.

"Tutup dikit lagilah sayang!" Ucap bosnya itu.

Lalu istriku bergegas ke pintu dan mendorongnya.

"Udah, segitu aja!" Ucap Pak Suhai.

Di sisakanlah sekitar 15 cm.

Lalu istriku kembali ke selangkangan bosnya. Pak Suhai pun mengeluarkan kont0lnya dari celah² berupa kantong di celana dalamnya.

Astaghfirullah! Aku gak berkedip liatnya. Benar² jumbo!!

Pak Suhai yg selama ini di kagumi dan ku khayalkan, akhirnya kini aku bs melihat dgn jelas senjata miliknya.

Aku pun hrs rela meskipun kini istriku sendirilah yg di pakainya. Dan satu hal lagi yg mengejutkanku, ternyata Pak Suhai gak sunat. Kepalanya msh berkulup.

Dia membukakan kulupnya dan terlihatlah kepalanya yg merah atau pink. Istriku pun men-cium2 kepala itu tanpa menyentuhkan bibir atau mulutnya.

Pak Suhai memperhatikan terus istriku men-cium² kepala dan batang miliknya.

"Gak bau itu sayang!" Ucapnya.

Lalu istriku men-jilat² lembut kepalanya, lalu batang bagian bawahnya. Pak Suhai pun meringis sambil mengerutkan wajah gantengnya.

Lalu istriku pun mengisap batang itu dan menggerakkan kepalanya naik turun. Gak tertampung semua di mulut istriku. Msh bnyk sisa ke bawah.

"Yang enak sayang!!" Ucap Pak Suhai.

Istriku memang kurang pandai ngisap. Segitu aja dia bisanya. Lalu Pak Suhai menyuruh istriku membuka semua bajunya. Istriku pun lgsg nurut.

Kini istriku udah telanjang bulat di hadapan bosnya. Pak Suhai pun membuka bajunya. 

Benar² sempurna Pak Suhai! Gumanku dlm hati, begitu ku melihat dada bidangnya dipenuhi bulu² menyatu hingga jembutnya.

Istriku menarikkan celana bosnya dari pergelangan kakinya. Kini mereka udah sama² telanjang bulat.

Mereka kembali ciuman dgn serius. Tangan istriku sambilan me-ngocok² kont0l bosnya dan tangan bosnya meraba² lobang milik istriku.

Lalu bosnya berdiri dan menunduk di selangkangan istriku. Ternyata Pak Suhai mau menjilati punya istriku. Posisinya nungging membelakangiku

Aku gak bisa melihat mulut Pak Suhai menjilati punya istriku. Yang jelas istriku me-ronta² dan menggelepar dibuatnya. Ekspresi wajah istriku jg sngt menunjukkan dia sngt kewalahan dijilati bosnya.

Dan aku fokus ke lobang pant4t Pak Suhai yg terbelah mengarah ke aku. Aku gak tahan melihat lobang pant4t Pak Suhai yg sngt jelas terbuka di dpn mataku.

Duh, pengen rasanya menjilati lobang itu. Lobang itu mulus dgn di tumbuhi bnyk sekali bulu² yg menggetarkan. Kuliat juga biji Pak Suhai yg kendor menggelantung ikut ber-goyang².

Jadi pengen threesome, sumpah! Pengen aja lgsg nyusul masuk ke dlm. Tapi itu gak mungkin ku lakukan!

Lalu Pak Suhai menyeret tubuh istriku hingga benar² rebahan di lantai. Kembali di jilatinya lobang milik istriku dgn buasnya. Lalu mereka bergeser posisi.

Kini kepala istriku bukan lg menghadap dinding tapi menghadap pintu masuk. Aku pun gak bisa lg menikmati lobang Pak Suhai.

Tapi aku bisa melihat kont0lnya yg besar panjang lancang depan hingga menyentuh perutnya. Batang itu jg sampai menyentuh pusatnya juga.

Kalau ku perkirakan, 20 cm ada tuh batang Pak Suhai. Sedangkan punyaku cuma 16 cm. Itu pun udah besar bukan?!

Kini aku bisa melihat jelas cara menjilat Pak Suhai di lobang istriku. Dia sngt mahir dan pro. Lidahnya sngt lihai men-jilat² labia mayora dan labia minora istriku.

Sesekali aku pindah meng-endap² ke sisi lain pondok itu guna melihat lobang pant4t Pak Suhai yg merekah.

Pak Suhai pun duduk berlutut dan menarik pinggul istriku merapat ke arahnya. Dia hendak memasukkan batangnya ke lobang istriku.

Aku pun melihatnya tanpa berkedip. Ujung kelapa kont0l Pak Suhai kini di oles²kan ke bibir² lobang istriku. Di gesek² terus sambil di peganginya.

"Kita masukin ya sayang!" Ucapnya.

Istriku pun tersenyum dan mengangguk. Lalu Pak Suhai menancapkan batangnya serta mendorongnya ke dalam.

"Ughtt...!"

Ku liat ekspresi wajah istriku seperti kesakitan begitu kont0l bosnya masuk. Pak Suhai terus menggoyang pinggulnya menancapkan kont0lnya ke dlm lobang istriku.

Makin lama kont0l milik Pak Suhai pun gak terlihat lagi. Udah masuk semua sampai kandas! Yang nampak hanya bijinya yg ber-ayun². Mereka sama² men-desah².

Aku selalu pindah² dari dinding timur, utara, dan barat utk nyari view yg lbh mantap. Kalau dari bagian barat nampak dekat sekali ke merekanya.

CD-ku udah ber-air² nonton Pak Suhai main dgn istriku. Sekian lama mereka bergulat, akhirnya Pak Suhai bilang mau nembak.

"Kita keluarkan aja sayang? Kamu udah puas?" Tanya Pak Suhai.

"Iya sayang!" Jawab istriku.

Pak Suhai pun menggenjot terus dgn gerakan yg lbh cpt lagi.

"I'm cumming.. i'm cumming..!" Desah Pak Suhai.

"Ougghhttt..!"

"Owh... arrggghhh...!"

Desahan dan erangan makin ber-sahut²an. Pak Suhai menancapkan kont0lnya teramat kuat dan dalam dan di stop di kedalaman.

Dia nembak di dalam! 😱 Padahal gak pake kondom tuh tadi. Lalu Pak Suhai berhenti. Dia sngt ngos²an.

Sekian lama mereka msh bergumul dan batangnya msh tertancap dalam. Lalu Pak Suhai mengecup bibir istriku.

"Makasih sayang!"

Terdengar kata² itu terlontar dari mulutnya.

"Sama² sayang!" Jawab istriku tersenyum.

Lalu Pak Suhai mencabut kont0lnya.

Kini kont0l Pak Suhai udah kembali loyo atau mati. Terlihat mengkilat dan basah. Kont0l itu menjuntai ke bawah.

Lalu istriku ngelap kont0l bosnya dgn tissue yg di ambil dari dlm tasnya. Di lap hingga kering dan bersih. Lalu istriku pun ngelap punyanya juga.

"Aman disini ya. Enak, sepi!" Ucap Pak Suhai sambil memasang celana dalamnya.

"Iya. Apa kesini aja kita besok²? Drpd ke hotel takut ada yg kenal meliat." Ucap istriku.

"Ya. Kesini aja lbh nyaman!" Ucap bosnya.

Aku pun baru sadar aku hrs cpt² pergi menjauh dari situ. Aduh, ngapain sih ku intip sampai masang baju!

Nanti keburu mereka keluar, bisa ketauan aku disana. Mau masuk ke kolong jg bisa aja nampak, kan.

Aku pun melangkah cpt dgn pelan² ke ladang jagung. Aku relakan masuk ke tengah jagung dgn seragam ngajarku.

Akhirnya mereka keluar dari gubuk itu. Mereka melangkah menuruni anak tangga dan melangkah keluar dari kebun.

Mereka menyusuri ladang jagung kami menuju mobil fortuner di tepi jalan sana.

Setelah mereka melaju, aku pun menuju persembunyian sepeda motorku.

Sorenya ketika di rumah, aku terus berusaha menyembunyikan kegelisahanku. Aku berusaha tetap spt biasa seperti gak ada apa².

Istriku jg emang sngt biasa. Gak ada rasa² gimana. Dia malah makin lbh care ke aku. Keliatan lbh sayang, romantis, dan manja. Mungkin utk menutupi.

Ya olloh, pintar jg istriku bersandiwara. Gumanku dlm hati.

Karna gimana pun sbg suami, tetap aja aku merasa gelisah dgn kenyataan ini.

Aku ber-kali² mengintai istriku di bawa² laki² lain yg adalah bosnya sendiri ke berbagai tempat. Ngapain lagi kalau bukan bersetubuh.

Dan dari sekian kali ku intai, inilah kali pertama bisa melihat lgsg dgn mata kepalaku sendiri mereka melakukannya.

Aku pun gemetaran memikirkan apa yg slnjtnya ku lakukan. Ku beberkan aja? Aku menutuskan jangan dulu. Tapi sampai kapan aku meng-intai² mereka setubuh?

------------------------

Selanjutnya, aku pun mengintai lagi mereka meluncur ke arah ladang kami. Lalu ku ikuti dan aku berhasil mengintip dari balik dinding papan.

Masih dgn pakaian lengkap, Pak Suhai membukakan resleting celananya dan mengeluarkan kontolnya.

Dia meng-goyang² kont0lnya. Dia me-mukul²kan kont0l panjangnya ke bawah seperti org yg berusaha membangunkan.

Lalu istriku lgsg berlutut di hadapan bosnya. Istriku pun lgsg mengulum kont0l bosnya. Waktu itu masih blm bangun.

Istriku menjilat kepala dan batangnya, lalu mengulumnya terus.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MODUSIN SUPIR TRUCK Part 1

𝐍𝐆𝐄𝐑𝐉𝐀𝐈𝐍 𝐎𝐑𝐀𝐍𝐆 𝐌𝐀𝐁𝐔𝐊

𝐌𝐄𝐑𝐓𝐔𝐀𝐊𝐔 𝐓𝐀𝐔 𝐀𝐊𝐔 𝟔𝟒𝐘